Ilmu mengenai parenting memang terus berkembang dan menuntut setiap orangtua untuk aktif belajar. Upaya ini penting untuk membantu mereka memberikan pola asuh yang tepat demi tumbuh kembang buah hati. Bicara mengenai pola asuh, pernahkah Anda mendengar istilah grounding atau earthing?

Mengenal manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak ternyata sangat penting. Untuk itu, simak pembahasannya dalam artikel ini 

Apa Itu Grounding pada Anak? 

 

Grounding
Grounding

Sebelum membahas mengenai manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak, maka perlu paham dulu apa itu grounding yang disebut juga dengan istilah earthing. Earthing dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah membumi, merupakan tindakan orangtua membiarkan anak melakukan kontak langsung dengan alam. 

Misalnya, membiarkan anak duduk di atas rumput selama beberapa saat, kemudian mengizinkan anak merangkak di lantai atau bahkan di taman dan sejenisnya. Tanpa memberikan alas pada anak dan membuat anak bersentuhan langsung dengan permukaan bumi adalah tindakan grounding atau earthing tadi. 

Earthing kemudian disebut sebagai proses terapi, karena ketika rutin diterapkan kepada anak ada banyak manfaat bisa didapatkan. Hasil penelitian menunjukan jika terapi earthing ini bisa  mendorong perkembangan kognitif anak-anak. Hanya saja tidak bisa asal dilakukan orangtua tetap harus memperhatikan keamanan anak selama terapi earthing dilakukan. 

Kapan Grounding Bisa Diterapkan ke Anak? 

Mempelajari berbagai manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak tentu menarik minat para orangtua untuk menerapkannya langsung. Hanya saja, dalam dunia parenting memang perlu ada ilmu yang menjadi dasar utamanya. Rupaya terapi grounding ini tidak bisa asal dilakukan dan diterapkan pada anak usia berapapun. 

Para ahli menyebutkan, terapi grounding ini lebih aman atau ideal diterapkan kepada anak ketika menginjak usia 10 bulan ke atas. Terapi bahkan bisa dilanjutkan sampai anak masuk ke usia sekolah, yakni sekitar 3 tahun sampai 5 tahun. Selain itu, terapi ini tidak bisa diterapkan sepanjang hari. Durasi yang disarankan adalah antara 20-30 menit sehari. 

Waktu Terbaik Melakukan Terapi Grounding 

Jika mempelajari mengenai terapi earthing atau grounding, supaya bisa mendapatkan manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak. Maka selain memperhatikan usia tepat terapi ini diberikan. Juga harus memperhatikan waktu penerapannya. 

Terkait waktu, banyak ahli menjelaskan jika waktu terbaik menerapkan terapi ini adalah di pagi hari. Kenapa? Sebab di pagi hari ini biasanya permukaan bumi khususnya yang tertutup rumput akan basah atau lembab oleh embun. Sehingga saat kaki anak menyentuh permukaan rumput yang lembab bisa merasakan sensasi dingin menyegarkan. 

Tak hanya itu saja, waktu di pagi hari juga cenderung memberikan udara yang lebih segar dan bersih. Termasuk di daerah kota besar yang memiliki angka polusi cukup tinggi. Mengajak anak menjalani terapi grounding di tengah kungkungan polusi dan terik  matahari tidak disarankan, maka bisa mengutamakan pagi hari saja. 

Manfaat Grounding untuk Anak

Manfaat Grounding
Manfaat Grounding

Bentuk terapi grounding atau earthing ini sangat beragam dan bahkan banyak yang sifatnya sederhana. Misalnya melepaskan alas kaki anak dan membiarkannya merangkak di permukaan rumput atau tanah. Opsional lainnya adalah memapah anak berlatih berjalan tanpa alas kaki sambil memegang kedua tangannya. 

Orangtua bisa memilih bentuk terapi grounding yang pas dan sesuai dengan perkembangan si kecil. Intinya perlu dilakukan secara rutin agar manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak bisa didapatkan. Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari terapi unik ini antara lain: 

1. Meningkatkan Kesehatan Bayi yang Lahir Prematur

Bagi orangtua yang memiliki buah hati terlahir secara prematur, maka akan sangat tepat menerapkan terapi grounding. Pasalnya terapi ini menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Pennsylvania State University Children’s Hospital. Mendapati banyak manfaat bisa dirasakan bayi prematur, yaitu: 

2. Peningkatan pada Sistem Saraf Otonom 

Bayi prematur yang menjalani terapi grounding secara rutin mampu mengalami peningkatan pada sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang berfungsi mengatur fungsi viseral tubuh. 

Sehingga tubuh bayi bisa lebih sehat karena sistem saraf otonom yang berfungsi dengan baik. Sistem saraf otonom ini bisa membantu tubuh bayi atau anak untuk mampu mengatur tekanan arteri, mengeluarkan keringat saat suhu naik, mengosongkan kantung kemih saat sudah penuh, dan lain-lain. 

3. Membantu Meningkatkan Variabilitas Detak Jantung 

Manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak yang lahir prematur bisa juga dalam bentuk membantu meningkatkan variabilitas detak jantung. Variabilitas detak jantung yang baik membantu meningkatkan fungsi saraf vagus. 

saraf vagus diketahui sebagai sistem saraf yang membentang dari batang otak sampai abdomen. Fungsi dari saraf vagus ini beragam misalnya untuk mengatur detak jantung, fungsi organ paru-paru, menjaga sistem di saluran pencernaan dan lain sebagainya. 

4. Menurunkan Resiko Anak Menderita Necrotizing Enterocolitis 

Anak yang lahir secara prematur diketahui memiliki resiko tinggi menderita necrotizing enterocolitis. Yaitu jenis penyakit pada bayi dan anak prematur yang ditandai dengan matinya usus inflamasi. Earthing yang menguatkan fungsi saraf vagus terbukti bisa menurunkan resiko anak menderita penyakit tersebut. 

5. Merangsang Kepekaan Saraf pada Kaki

Pada anak-anak yang rutin menjalani terapi earthing ternyata mampu merangsang kepekaan saraf pada kaki mereka. Hal ini dapat terjadi karena ketika terapi diterapkan kulit kaki atau tumit kaki anak akan bersentuhan langsung dengan permukaan bumi. Entah itu menginjak tanah, rumput, pasir, genangan air, dan lain-lain. 

Tekstur permukaan dari apa yang dipijak anak akan berbeda-beda dan hal ini membuat saraf di kaki bekerja dengan baik. Yakni bisa merasakan tekstur beda, mengenal, dan mengingatnya. Hal ini tentu berdampak baik agar anak semakin paham aman tidaknya permukaan tertentu jika diinjak. 

6. Meningkatkan Imunitas Anak 

Hasil sebuah penelitian menunjukan jika anak yang rutin menjalani terapi grounding dalam tubuhnya mampu memproduksi sel darah merah lebih banyak dibandingkan sel darah putih. Kondisi ini membuat sistem imunitas tubuh anak menjadi lebih baik atau lebih kuat. 

Jadi, jangan merasa takut anak turun ke tanah atau lantai tanpa alas kaki karena serangan kuman dan bakteri. Sebab dengan proses alami grounding ini justru tubuh si kecil akan memiliki sistem imun yang lebih baik. Sehingga anak lebih sehat dan tidak mudah sakit. Tentunya dengan tetap memastikan anak berada di area aman untuk melakukan terapi tersebut. 

7. Tidur Anak Bisa Lebih Nyenyak 

Manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak selanjutnya adalah menjadikan tidur anak lebih nyenyak. Bagaimana bisa? Jadi, ketika kaki anak atau bagian tubuh lain bersentuhan dengan permukaan bumi. Hal ini mirip dengan proses relaksasi pada bagian tubuh tersebut. 

Sehingga saraf dan otot anak di daerah sekitar kaki menjadi lebih rileks yang kemudian meningkatkan kualitas tidur mereka. Jadi, bagi para orangtua yang ingin anaknya tidur nyenyak. Ada baiknya rutin memberikan terapi earthing dan supaya aman konsultasikan dengan ahlinya terlebih dahulu. 

8. Menjadikan Anak Lebih Sehat dan Bugar 

Terapi grounding ternyata juga bermanfaat untuk menjadikan tubuh anak lebih sehat dan bugar. Hal ini dapat terjadi karena ketika terapi dilakukan anak pada dasarnya seperti sedang melakukan kegiatan olahraga. Misalnya jalan kaki tanpa memakai alas kaki, berlarian di atas pasir, dan sebagainya. Sehingga tubuh anak semakin bugar. 

Cara Aman Melakukan Grounding

Meskipun manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak sangat beragam dan sangat baik. Sebagaimana yang dijelaskan di awal, penerapan terapi ini perlu memperhatikan beberapa hal. Selain usia anak dan waktu penerapan terapi, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk memastikan terapi aman dilakukan, seperti: 

  • Perkenalkan si kecil dengan alam sekitar secara perlahan dan bertahap, ketika anak belum terbiasa bungkus dulu tubuhnya dengan handuk saat diajak keluar rumah di pagi hari. 
  • Ketika anak masih belum bisa berjalan, misalnya baru bisa merangkak maka dampingi di sekitarnya dan biarkan anak bergerak dan menikmati alam di sekitarnya. 
  • Ajari anak belajar berjalan dengan dititah sambil memegang kedua tangan anak dan membiarkan kakinya tanpa alas kaki. 
  • Pastikan terapi grounding dilakukan di area terbuka yang aman, misalnya tidak ada benda tajam di sekitarnya. 
  • Ada baiknya terapi grounding hanya dilakukan saat cuaca mendukung. 

Dengan pembahasan mendalam mengenai manfaat grounding & merangkak bagi perkembangan kognitif anak tersebut. Maka tidak perlu khawatir melakukan terapi grounding, namun pastikan dilakukan dengan benar dan didampingi orang dewasa.